Meski raga tak bersua,
namun doa setia bergema
Meski khilaf sering menyela,
namun maaf tak lelah menyerta
Padamu yang pernah tersakiti tajamnya lisan
Padamu yang pernah terpendam amarah dendam
Maaf beribu maaf tulus kupinta
Tuk hapus segala noda dosa tanpa sisa
1 Syawal 1445 H
-
Duhai diri ...
Terima kasih telah mau berjuang bersama.
Meski semuanya tak selalu baik-baik saja,
tetapi tak mengapa.
Nikmati saja seduhan rasa yang tercipta.
Semua akan bercahaya pada waktunya.
-
Meski diri berlumur noda,
tetapi gejolak rindu berhasrat
menghirup aroma surga.
Kuhimpun serpihan rindu
dalam cawan-cawan derma bakti,
hingga suatu masa mahkota kebajikan
kian berkilau di istana abadi.
-
Rindu bertatap temu
Padanya kutabur pinta
Sedikit cinta pelipur dahaga
-
"Manfaatkan keajaiban aksara
untuk meruntuhkan ego diri
serta memperkuat benteng iman
dalam hati."-
Jika tak yakin dengan bekal yang dititipkan,
maka bagaimana bisa bangkit dari keterpurukan?
Adakah arus takdir-Nya
menyeretmu pada pusaran kehinaan?
Selami lagi riak-riak dalam samudra jiwamu.
Berdamailah atau taklukkan!
-
Pinta yang selalu digaungkan
Terkadang tak serta merta teramini.
Berdamailah dengan segala hasrat
yang bertolak belakang dengan kenyataan.
Nikmatilah, sekalipun pahit rasanya.
-
Segala upaya tercurah
Segala rasa terserap
Segala pinta terlontar
Segala mantra terucap
Suratan menjawab
Suratan berbagi
Suratan berdendang
Suratan berputar
Tak ada yang abadi di bumi
Kecuali yang dikehendaki
Tak ada rasa yang kekal
Kecuali atas titah Ilahi
Mendekap rasa
Merekam pesan
Menguntai mutiara
Mengeja cinta-Nya
(Amplop Tersirat dalam Mozaik Rasa)-
Setulus hati mengais pedih
Hatinya indah berkilau berkah
Sejauh langkah memupuk cinta
Kasih berpendar tak pernah pudar
Setinggi angkasa melangitkan pinta
Azimat doa tak henti bergetar
Muara jiwa tempat pelipur gundah
Pelita rasa penerang pekatnya gelisah
Cinta kasihnya kian membuncah
Meski roda masa menggilas usia
- Pelita Jiwa dalam Buku Mozaik Rasa -
-