FUNGSI KEDUA
—danial fikri

tadinya baju, lalu jadi kain lap
tadinya kursi, lalu jadi kayu bakar
tadinya radio, lalu jadi pajangan antik
tadinya koran, lalu jadi bungkus cabai
tadinya mobil, lalu jadi lapak jualan

biarlah fungsi utama habis
kalau tidak, bulan di langit hanya bulan
dan bukan bayang-bayang wajahmu

-

seekor merpati
bukan dua merpati sebelumnya
tapi merpati yang lain
yang hanya numpang lewat
yang tidak tahu cerita
yang akhirnya dipilih
dan diajak terbang
oleh merpati pertama
(bangun istana di bulan)

-

LAYANG-LAYANG
—danial fikri

selamat, Bung!
akhirnya kau yang pegang kendali
: punya layang-layang
dan benang tali
boleh terbangkan ia sesukamu
asal tak melulu kau tarik ulur
asal tak sedang cuaca buruk
boleh terbangkan tinggi-tinggi
sebab sudah garis hidupnya: terbang
dan menari
di bawah sini, Bung!
kutunggu putus
layang-layangmu

-

SEBUAH MUNGKIN
—danial fikri

mungkinkah:
matahari marah
matahari benci
kemudian apa yang ada di sekitarnya
jadi kacau

mungkinkah:
tiba-tiba sebuah planet jadi hilang orbit
jadi gila, jadi acak dan tak teratur
sebab matahari marah, sebab matahari benci
sebab matahari telah mengecualikannya
dari planet-planet lain

mungkinkah:
planet luka
planet sedih
dan merasa terkucil, terusir

-

PAGI DI TAMAN KAMPUS
—danial fikri

pagi di taman kampus
taman yang lengang
gerangan siapa akan kusapa
semua terasa asing
tukang sapu, satpam, staf-staf
jas hijau; mahasiswa
banyak yang belum kukenal
selain penjaga kantin itu
aku pun jadi ingin dilihat sibuk
barangkali ada yang mau bertanya
jadi bisa kujawab sambil menutup buku
atau obrolan di telepon
kau tentu, tak sedang berada di sana

-

DAUN
—danial fikri

di tepi jalan itu
daun-daun gugur
sehelai demi sehelai
daun-daun tak ada yang memungut
terkapar dan sepi
aku pun jadi ingin berbaring di sana
membayangkan daun-daun itu
menjelma sedih-sedihmu

-

SAJAK PUTIH
—danial fikri

selalu kudengar suaramu
dan dengan setia
kau kirimkan alamat
jalan kabut dan batu-batu
kutempuh saja
sebab kutahu cinta
harus tabah
bagai karang pada ombak
selalu kudengar suaramu
dan cintaku yang gagah
akan menempuh jalan itu
(tapi tanpa sepatu
dan pedang di tangan)
hanya kasmaran
api yang membakar
segala remang—terjal
duri-duri merintang
selalu kudengar suaramu
; Pulanglah!

-

ALEL
—danial fikri

hai, perkenalkan
aku
adalah manusia pada umumnya
yang tak spesial dan unik
lagi punyai ciri
aku bisa bepergian sangat jauh
tapi tiba-tiba juga malas dan berat kaki
aku biasa tidur dengan lampu padam
tapi bisa dengan lampu menyala
aku betah terjaga sampai larut pagi
tapi di siang hari aku akan tertidur pulas
aku
sangat normal
dalam perkara-perkara yang dinamakan:
pukul rata
punya mimpi dan harap
dan beberapa aib yang kurahasaiakan
punya kentut dan keringat yang bau
bila kasmaran jadi doyan makan
bila putus cinta jadi tak doyan makan
pada warna, angka, makanan dan baju
tak ada yang kuunggulkan
dalam kelas tak terlihat, tak terdengar
dalam tren dan bahasa gaul selalu tertinggal
aku
rumput di antara rumput lainnya

-

BINTANG
—danial fikri

pernah suatu malam aku sendiri
memandang langit yang sepi
tak ada amukan bintang
kepada bintang lain
satu bintang diletakkan di sini
dan sisanya biar di mana-mana
akhirnya mereka tak jadi bertengkar
soal siapa yang paling gampang dilihat
belum lama ini terbit satu bintang
yang seolah menahan sinarnya
ia bintang yang sungguh tinggi
dan tak jatuh-jatuh dalam pelukan

-

MANUVER
—danial fikri

kita berlayar
dengan perahu kecil
sangat kecil
sehingga ombak kecil pun
senang mengombang-ambing
tapi kita pun senang
sebab hendak nikmati
akhir pekan

mendadak ombak datang
makin besar
perahu makin
terombang-ambing
air mulai masuk, dan kau panik
sambil mencari
apa yang bisa dibuang
apa yang bikin beban
kalau-kalau perahu hendak karam

tak perlu (batu gunting kertas)
aku saja yang lompat

-