Tentang Ibu kawan
Ini cerita tentang ibu kawan
Bagaimana mungkin engkau berkata sayang kepada ibumu sementara senyum pagi pun engkau tak berikan
Engkau berjalan seakan engkau ada sendiri
Dimana angin pagi membawamu
Dimana bintang-bintang menyinarimu
Dimana asamu kamu labuhkan?
Ketika kamu berkata kamu memiliki ibu,
Cinta mu harus tidak melayang di udara
Cinta dan ibu adalah pelabuhan akhir yang tak pernah sepi
Semua berawal dan berakhir di sana..
Ibu… muara yang selalu hangat
Demi malam yang menyelimuti
Demi gunung yang mengokohkan
Jangan pernah acuh padanya
Dia yang ada hanya untukmu
Demi bahagiamu
Dia bertahan dalam rintihnya yang rapuh
Makassar 7 Januari 2020
Gusnawaty
-
FB: gusnawatyanwar
Twitter: gusnawaty@MsCapricapri
Sendiri
Kuharap engkau tidak bicara Sendiri padaku
Engkau tahu kan aku takut sendiri
Jangan bicara Sepi kepadaku
Engkau tahu aku nanar merinding
Aku masih ingat ketika datang sendiri
Aku mencoba meraih asa dengan tangis nan sesal
Engkau jangan pernah coba nyinyir
Sebab akupun tak ingin mencibir
Kemana aku menghadap
Yang kulihat adalah sendiri
Tak ada kuasa tak ada penolong
Hanya sendiri
Seperti ketika datang
Pulang hanya kepadaNya
sendiri saja
GG
140123-
Sastra bicara gairah
Bicara cinta,
Bicara selingkuh
Bicara patah hati dan
Bicara lainnya
Lalu kenapa tersimggung?
Sastra bicara jiwa
Bicara pedih
Bicara semangat
Bicara kegelapan
Lalu kenapa marah?
Aku tepekur
Aku diam
Aku tersenyum
Ketika jiwa luka
Ketika hati merana
Ketika semua diam
Kugores duka pada dinding karang
Gelora ombak tak juga paham
Sepi pun terpana
Aku tersedu….!
Makassar, 14 Nop 2022
GM-
Cinta itu membiarkan Anda tumbuh dan meraih bintang tertinggi
-
Perpisahan
By: Gusnawaty Muntaha
Semilir angin mengalir pelan dalam diam
Dedaunan berbisik sendu dalam hening
Riap rintik menetes pelan dalam kelam
Saatnya iringan sua membelah sisian ringkih
Puja-puji melantum iringan
Melepas nestapa dalam enggan
Engkau diam berpasrah pada garis waktu
Senyap senyum ketuk patuh
Ooooh waktu
Engkau mencabik asaku dalam pelukan maut
Tak rela jiwa melepas rengkuh kasih abadi
Hidup dalam garis jiwa tak kenal menyerah
Kupatuh pada takdir waktu yang mencabit pasti
Pada Qada dan Qadar Illahi Rabbi
Laa haula wa laa quwwata illah billah
Kubersujud kepadaMu ya Allah pasrah dalam naunganMu
Engkau Maha Kuasa,
Engkau Maha Kasih,
Engkau Maha Pengampun
Makassar, 31 Okt 2021
-
Ada dan Tiada
Ketika ada itu ada
Tatap riang mempesona jiwa
Memabukkan
Entah adanya masih nisbi
Kicau burung gereja riap canda
Seruan azan menyeru keabaian
Ketika ada itu tiada
Tatap sendu tapakkur hampa
Terjaga dari mabuk sesat
Ada terbang tanpa daya
Mengikuti seruan dalam sorak cemas
Tiada ke ada
Ada ke tiada
Tiada ke ada
Tiada yang sulit
Bagi yang Maha Ada
Kun fayakun
Makassar, 14 Okt 21
Gusnawaty Muntaha
-
Ibuku
Menerabas hutan
Memintal hidup
Merajuk qalbu
Merengkuh matahari
Makassar, 18 Mei 2021
-
Puji hanya padaNya
merahasiakan maut
Masih juga senyum
menyertai cengkrama
walau malaikat maut berjarak selaput bawang
-
Ibuku
12 September 2020
Pagi ini ibuku bercerita tentang masa lalunya
ketika masih banyak capung yang ditangkapnya sebagai pelengkap nasi hangatnya
ketika ikan mengelilinginya saat mencuci beras di sungai belakang rumah
ketika burung dara menjadi sarapannya..
Duh.. dia mengeluh
kini orang lewat pun sulit dilihatnya..
Mengapa kampung ini jadi sunyi?
Mengapa canda menjadi mahal?
Dia mengeluh lagi...
Riuh rendah tapak kaki anak sekolah pun tidak lagi terdengar..
-