Gusnawaty Muntaha  
68 Followers · 19 Following

Instagram.com/gusnawaty2016
FB: gusnawatyanwar
Twitter: gusnawaty@MsCapricapri
Joined 10 March 2018


Instagram.com/gusnawaty2016
FB: gusnawatyanwar
Twitter: gusnawaty@MsCapricapri
Joined 10 March 2018
11 JUL AT 16:33

Tentang Ibu kawan

Ini cerita tentang ibu kawan
Bagaimana mungkin engkau berkata sayang kepada ibumu sementara senyum pagi pun engkau tak berikan
Engkau berjalan seakan engkau ada sendiri

Dimana angin pagi membawamu
Dimana bintang-bintang menyinarimu
Dimana asamu kamu labuhkan?

Ketika kamu berkata kamu memiliki ibu,
Cinta mu harus tidak melayang di udara
Cinta dan ibu adalah pelabuhan akhir yang tak pernah sepi
Semua berawal dan berakhir di sana..
Ibu… muara yang selalu hangat

Demi malam yang menyelimuti
Demi gunung yang mengokohkan
Jangan pernah acuh padanya
Dia yang ada hanya untukmu
Demi bahagiamu
Dia bertahan dalam rintihnya yang rapuh

Makassar 7 Januari 2020
Gusnawaty

-


14 JAN AT 6:44

Sendiri
Kuharap engkau tidak bicara Sendiri padaku
Engkau tahu kan aku takut sendiri
Jangan bicara Sepi kepadaku
Engkau tahu aku nanar merinding

Aku masih ingat ketika datang sendiri
Aku mencoba meraih asa dengan tangis nan sesal
Engkau jangan pernah coba nyinyir
Sebab akupun tak ingin mencibir

Kemana aku menghadap
Yang kulihat adalah sendiri
Tak ada kuasa tak ada penolong
Hanya sendiri
Seperti ketika datang
Pulang hanya kepadaNya
sendiri saja

GG
140123

-


14 NOV 2022 AT 6:45

Sastra bicara gairah
Bicara cinta,
Bicara selingkuh
Bicara patah hati dan
Bicara lainnya
Lalu kenapa tersimggung?

Sastra bicara jiwa
Bicara pedih
Bicara semangat
Bicara kegelapan

Lalu kenapa marah?
Aku tepekur
Aku diam
Aku tersenyum

Ketika jiwa luka
Ketika hati merana
Ketika semua diam
Kugores duka pada dinding karang
Gelora ombak tak juga paham
Sepi pun terpana
Aku tersedu….!

Makassar, 14 Nop 2022
GM

-


9 NOV 2021 AT 5:44

Cinta itu membiarkan Anda tumbuh dan meraih bintang tertinggi

-


9 NOV 2021 AT 5:39

Tak ada manusia tanpa salah

-


31 OCT 2021 AT 6:18

Perpisahan
By: Gusnawaty Muntaha

Semilir angin mengalir pelan dalam diam
Dedaunan berbisik sendu dalam hening
Riap rintik menetes pelan dalam kelam
Saatnya iringan sua membelah sisian ringkih

Puja-puji melantum iringan
Melepas nestapa dalam enggan
Engkau diam berpasrah pada garis waktu
Senyap senyum ketuk patuh

Ooooh waktu
Engkau mencabik asaku dalam pelukan maut
Tak rela jiwa melepas rengkuh kasih abadi

Hidup dalam garis jiwa tak kenal menyerah
Kupatuh pada takdir waktu yang mencabit pasti
Pada Qada dan Qadar Illahi Rabbi
Laa haula wa laa quwwata illah billah

Kubersujud kepadaMu ya Allah pasrah dalam naunganMu
Engkau Maha Kuasa,
Engkau Maha Kasih,
Engkau Maha Pengampun

Makassar, 31 Okt 2021

-


15 OCT 2021 AT 5:00

Ada dan Tiada

Ketika ada itu ada
Tatap riang mempesona jiwa
Memabukkan
Entah adanya masih nisbi
Kicau burung gereja riap canda
Seruan azan menyeru keabaian

Ketika ada itu tiada
Tatap sendu tapakkur hampa
Terjaga dari mabuk sesat
Ada terbang tanpa daya
Mengikuti seruan dalam sorak cemas

Tiada ke ada
Ada ke tiada
Tiada ke ada
Tiada yang sulit
Bagi yang Maha Ada
Kun fayakun

Makassar, 14 Okt 21
Gusnawaty Muntaha

-


18 MAY 2021 AT 17:35

Ibuku

Menerabas hutan
Memintal hidup
Merajuk qalbu
Merengkuh matahari

Makassar, 18 Mei 2021

-


12 NOV 2020 AT 7:14

Puji hanya padaNya
merahasiakan maut
Masih juga senyum
menyertai cengkrama
walau malaikat maut berjarak selaput bawang

-


12 SEP 2020 AT 6:17

Ibuku
12 September 2020

Pagi ini ibuku bercerita tentang masa lalunya
ketika masih banyak capung yang ditangkapnya sebagai pelengkap nasi hangatnya
ketika ikan mengelilinginya saat mencuci beras di sungai belakang rumah
ketika burung dara menjadi sarapannya..
Duh.. dia mengeluh
kini orang lewat pun sulit dilihatnya..
Mengapa kampung ini jadi sunyi?
Mengapa canda menjadi mahal?
Dia mengeluh lagi...
Riuh rendah tapak kaki anak sekolah pun tidak lagi terdengar..

-


Fetching Gusnawaty Muntaha Quotes