Aku bukan sekuntum Mawar yang indah dipandang,
melainkan Dandelion yang tumbuh liar dan terabaikan.
Namun, aku tak pernah menusukmu
seperti Mawar apabila kau pegang.
Kini semua kembali kepadamu,
pilih Mawar atau Dandelion.
-
Aku tak pernah menyesali sebuah pertemuan. Hanya saja mengapa harus ada perpisahan, jika itu tak seharusnya terjadi.
-
Bukan tentang seberapa lama kamu ada di dunia. Namun, seberapa banyak lagi bisa kau kumpulkan bekal di sisa harimu. Itulah yang harus kau ingat untuk saat ini, tat kala usiamu bertambah.
-
Terima kasih atas perhatian dan kasih sayang yang selama ini kau berikan.
Hanya doa yang dapat aku panjatkan kehadirat Allah, semoga kita semua diberikan yang terbaik untuk menjalani lakon kehidupan yang telah digariskan. Rasa sayang cinta tak akan terhapus begitu saja. Nikmati dan jalani apa yang tertulis. Karena kita tidak bisa mengelaknya.
-
Jatuh bukan untuk dijadikan alasan terus terpuruk dan meratap.
Namun, untuk dijadikan cambuk agar kita kuat dan bangkit. Kembali mengejar ketinggalan untuk menggapai impian yang tertunda.
-
Sekeras apa pun kamu mencoba merekatkan cermin yang pernah kau retakan, tak akan sama persis dengan ketika sebelum retak.
Untuk itu, berhati-hatilah dalam bertindak maupun berucap.-
Jangan pernah menyimpan bara dalam hati, karena sebentar lagi dapat membakar jiwamu tanpa kamu sadari.
-
Hidup itu tak indah jika hanya dengan satu warna. Namun, akan indah jika warna-warni bercampur sesuai porsinya. Layaknya pelangi yang hadir tatkala gerimis menggantikan hujan.
-
Jangan pernah kau sesali air mata yang terlanjur tertumpah, jadikan itu sebagai sebuah masa pencarian jati diri agar kelak kau bisa menjadi lebih peka terhadap suatu hal dan dapat menempatkan diri sesuai dengan kedudukanmu.
-
Terluka karena pisau mudah diobati.
Namun, luka karena lidah lebih susah diobati.-